Prabowo Singgung Kapitalisme Ugal-ugalan dalam Forum Ekonomi di Rusia

4 hours ago 3

CNN Indonesia

Jumat, 20 Jun 2025 22:25 WIB

Pidato Prabowo dalam forum ekonomi di Rusia menyinggung bahaya kapitalisme ugal-ugalan hingga kolusi pengusaha dengan pemerintah yang bisa menghancurkan negara. Presiden RI Prabowo Subianto sedang dalam perjalanan kunjungan kenegaraan ke Rusia. (Pool via REUTERS/ANATOLY MALTSEV)

Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden RI Prabowo Subianto menyoroti bahaya penerapan prinsip ekonomi kapitalisme yang ugal-ugalan. Ia menyinggung keadaan negara yang tersandera alias state capture.

Ia menyampaikan itu saat berpidato dalam St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF)`25 di St. Petersburg, Rusia, Jumat (20/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam pendekatan teori korupsi, state capture corruption merupakan bentuk korupsi sistemik di mana kelompok kepentingan (swasta atau individu) turut memengaruhi pengambilan kebijakan negara.

Prabowo mengatakan state capture dapat terjadi saat kapitalisme telah ugal-ugalan. Ia mengatakan kondisi itu terbentuk saat terjadi kolusi antara pengusaha besar dengan pejabat pemerintah.

"Ada yang berbahaya di negara berkembang seperti Indonesia, ialah bahaya dari state capture, kolusi antara pemodal besar dengan pemerintah dan elite politik," kata Prabowo.

Prabowo menyebut kondisi ini justru dapat memperparah kondisi suatu negara, khususnya negara berkembang. Ia menyatakan perselingkuhan antara pengusaha dengan pejabat itu takkan mampu mengentaskan kemiskinan dan kelaparan di negaranya.

Oleh karenanya, Prabowo pun menyatakan Indonesia telah mengambil jalan tengah dalam prinsip perekonomiannya. Mengambil sisi baik dari sosialisme, sekaligus mengambil sisi baik dari kapitalisme.

Prabowo mengatakan suatu negara membutuhkan nilai kreativitas dan inisiatif yang terkandung dalam kapitalisme, tetapi di sisi lain pemerintah juga harus melakukan intervensi perekonomian guna mengentaskan kemiskinan sebagaimana tradisi sosialisme.

"Sosialisme murni kita lihat tidak dapat bekerja, itu utopia, sosialisme murni kita lihat di banyak kasus tidak bekerja, kapitalisme murni menghasilkan ketidaksetaraan, hanya sebagian kecil golongan yang menikmati kekayaan, tapi kita [Indonesia] memilih jalan tengah," ujarnya.

(mnf/kid)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Perlautan | Sumbar | Sekitar Bekasi | |