CNN Indonesia
Kamis, 30 Okt 2025 20:05 WIB
Presiden Lebanon Joseph Aoun. Foto: AFP/ANWAR AMRO
Jakarta, CNN Indonesia --
Presiden Lebanon Joseph Aoun menginstruksikan angkatan bersenjata negaranya untuk melawan Israel yang belakangan menggempur wilayah bagian selatan.
Aoun menyampaikan perintah itu saat bertemu dengan komandan militer Lebanon pada hari ini, Kamis (30/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"[Saya meminta] militer melawan serangan Israel yang ingin membebaskan Lebanon selatan dan menyelamatkan warga," kata dia dalam rapat tersebut, dikutip AFP.
Media Lebanon National News Agency (NNA) melaporkan militer Israel kembali rutin menyerang Lebanon selatan secara intensif.
Mereka juga memasuki desa-desa di wilayah tersebut atau sekitar 1 km dari perbatasan menggunakan kendaraan lapis baja atau tank.
"Pasukan [Israel] menyerbu gedung pemerintah kota Blida, saat pekerja Ibrahim Salameh tidur, dan pasukan berusaha membunuh dia," demikian menurut NNA.
Menurut sejumlah saksi pasukan Israel berlangsung beberapa jam dan berakhir jelang fajar. Serangan tersebut memicu berbagai kecaman termasuk dari Perdana Menteri Lebanon Nawaf Salam.
Salam juga menyebut tindakan Israel sebagai serangan terang-terangan terhadap lembaga dan kedaulatan negara Lebanon, demikian dikutip Al Jazeera.
Dalam beberapa hari terakhir pasukan Israel juga menyerang Lebanon selatan dengan dalih melenyapkan Hizbullah.
Perintah perlawanan dan serangan Israel terjadi beberapa bulan usai pasukan Zionis gencatan senjata dengan milisi di Lebanon Hizbullah tahun lalu.
Namun, belum lama kesepakatan diterapkan Israel berulang kali melanggar gencatan dengan menyerang Lebanon selatan. Mereka bahkan pernah menggempur pos pasukan penjaga perdamaian PBB (UNIFIL).
Juru bicara Komisi HAM PBB Jeremy Laurence mengatakan serangan Israel ke Lebanon sejak gencatan menyebabkan 111 orang tewas.
(isa/dna)

5 hours ago
3












































