Raja Charles Kunjungi Vatikan, Langkah Historis Kala 2 Gereja Terpecah

8 hours ago 6

CNN Indonesia

Sabtu, 18 Okt 2025 12:30 WIB

Perjalanan Raja Charles ke Vatikan menandai perdamaian Gereja Katolik dan Gereja Inggris yang terpecah selama berabad-abad karena berbagai perbedaan pandangan. Raja Charles akan berkunjung ke Vatikan pada 22 Oktober 2025. (REUTERS/HANNAH MCKAY)

Jakarta, CNN Indonesia --

Raja Charles III dan dan Ratu Camilla akan berkunjung ke Vatikan pekan depan. Perjalanan ini sekaligus menandai perdamaian Gereja Katolik dan Gereja Inggris yang terpecah selama berabad-abad karena berbagai perbedaan pandangan.

Charles yang juga kepala tituler Gereja Inggris akan melawat ke Vatikan pada 22-23 Oktober 2025 dan bertemu kepala pemerintahan sekaligus pemimpin gereja Katolik sedunia Paus Leo XIV.

Dalam rilis resmi Istana Buckingham pada Jumat (16/10), Charles akan berdoa di Kapel Sistina untuk merayakan tahun Yubileum 2025.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dalam Kunjungan Kenegaraan Yang Mulia, Raja dan Ratu akan bergabung dengan Yang Mulia Paus Leo XIV dalam merayakan Tahun Yubileum 2025," demikian rilis kerajaan pada September lalu.

Yubileum Kepausan, yang secara tradisional diperingati setiap 25 tahun, merupakan momen istimewa bagi Gereja Katolik. Kunjungan ini akan merayakan karya ekumenis Gereja Inggris dan Gereja Katolik, yang mencerminkan tema tahun Yubileum: berjalan bersama sebagai "Pilgrims of Hope."

Namun, calon Uskup Agung Canterbury Sarah Mullally tak akan ikut berkunjung karena belum dilantik secara resmi sebagai pemimpin spiritual Gereja Inggris. Sebagai gantinya, Uskup Agung York akan memimpin ibadah bersama Paus Leo.

Sekretaris Kantor Vatikan untuk urusan Persatuan Kristen Monsignor Flavio Pace mengatakan Charles mengikuti jejak mendiang ibunya Ratu Elizabeth II yang berkunjung ke Vatikan pada Yubileum 2000, demikian dikutip AP News.

Selama kunjungan tersebut, Charles akan menerima gelar "Royal Confrater" di basilika kepausan yang punya ikatan tradisional kuat dengan Gereja Inggris, St. Paul's Outside the Walls. Ia juga akan menerima kursi sebagai simbol.

Gelar "Royal Confrater" merupakan tanda persaudaraan rohani, sementara kursi yang diberikan akan tetap berada di basilika untuk digunakan Charles dan ahli warisnya.

Umat Anglikan memisahkan diri dari Gereja Katolik pada 1534 saat Paus Klemens VII menolak permohonan pembatalan pernikahan Raja Inggris Henry VIII. Lalu, terbentuklah gereja baru yang dianggap independen dari otoritas paus yakni Gereja Inggris.

Hari-hari setelah itu, kedua gereja punya perbedaan sejumlah isu termasuk penahbisan pastor perempuan yang dilarang keras Gereja Katolik.

Gereja Inggris memandang penahbisan pendeta perempuan tak jadi masalah. Mereka bahkan punya calon uskup agung perempuan pertama yakni Sarah Mullally. Ia adalah perempuan pertama yang memegang posisi tersebut dan dianggap yang pertama di antara Komuni Anglikan dan yang sederajat.

Pace dalam pernyataan resmi menghindari untuk membahas lebih lanjut perbedaan teologi dan penahbisan pastor perempuan. Dia mengatakan seharusnya perbedaan tak menghalangi dialog agama sehingga bisa terus berlanjut.

Perjalanan Charles dan Camilla ke Vatikan mulanya dijadwalkan pada April lalu. Namun, mereka mengubah rencana usai pemimpin gereja Katolik sebelumnya Paus Fransiskus jatuh sakit hingga akhirnya meninggal.

(isa/wiw)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Perlautan | Sumbar | Sekitar Bekasi | |