Trump Sebut Akan Ada Kesepakatan dengan Harvard Pekan Depan

14 hours ago 6

Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengaku pemerintahan federalnya sudah bekerja sangat dekat dengan Universitas Harvard, dan mungkin akan ada kesepakatan yang diumumkan pekan depan.

"Sangat mungkin kesepakatan akan diumumkan minggu depan atau lebih," katanya dalam sebuah posting di media sosial Truth Social, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (21/6) dini hari WIB.

"Mereka telah bertindak sangat tepat selama negosiasi ini, dan tampaknya berkomitmen untuk melakukan apa yang benar," imbuh Trump.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, Trump melancarkan 'serangan' terhadap Harvard. Pemerintahan Trump menekan Harvard karena tak menurut untuk membatasi aksi protes mahasiswa serta memberikan informasi spesifik mengenai mahasiswa asing mereka, termasuk catatan kriminal.

Harvard mengklaim permintaan pemerintahan Trump ini melanggar amandemen pertama konstitusi AS.

Trump pun mengusik kampus dengan berbagai cara, mulai dari mencabut seluruh dana federal dan kontrak hingga mengancam mencabut status bebas pajak kampus.

Bukan cuma itu, Trump bahkan sempat melarang kampus menerima mahasiswa asing dan mengusir mahasiwa asing yang sudah ada ke kampus lain, langkah yang kemudian dijegal oleh perintah pengadilan.

Tak berhenti sampai sana, per Rabu (4/6), Trump akhirnya mengeluarkan perintah resmi yang melarang AS menerima visa mahasiswa asing Harvard.

Selain itu, Trump juga mengancam hal yang sama ke Universitas Columbia di New York. Menteri Pendidikan AS Linda McMahon mengatakan Universitas Columbia telah melanggar aturan karena tak peduli terhadap aksi antisemitisme yang dialami mahasiswa-mahasiswa Yahudi di kampus.

Ia pun menyampaikan pihaknya telah menghubungi badan akreditasi Columbia mengenai dugaan pelanggaran tersebut.

"Setelah serangan teror Hamas pada 7 Oktober 2023 terhadap Israel, kepemimpinan Universitas Columbia secara sengaja tidak memedulikan pelecehan terhadap mahasiswa Yahudi di kampusnya," kata McMahon dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip AFP beberapa waktu lalu.

"Ini tidak hanya amoral, tapi juga melanggar hukum," lanjutnya.

Universitas Columbia merupakan kampus yang sempat membuat heboh tahun lalu karena mahasiswa pro-Palestinanya protes berhari-hari dengan berkemah di lingkungan institusi.

Universitas Columbia telah merespons ancaman ini. Kampus menyatakan bahwa pihaknya menyadari kekhawatiran pemerintah dan telah menangani hal tersebut secara langsung dengan akreditor kampus.

"Columbia sangat berkomitmen untuk memerangi antisemitisme di kampus kami. Kami menanggapi masalah ini dengan serius dan terus bekerja sama dengan pemerintah federal untuk mengatasinya," demikian pernyataan kampus beberapa waktu lalu.

Penarikan akreditasi Columbia akan membuat kampus kehilangan akses ke semua pendanaan federal.

(kid)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Perlautan | Sumbar | Sekitar Bekasi | |