WN China Ini Jadi Buron FBI, Diduga Pasok Senjata Perang Iran-Israel

6 hours ago 3

CNN Indonesia

Jumat, 20 Jun 2025 21:00 WIB

Seorang warga China diduga memasok komponen elektronik buatan AS untuk produksi drone hingga peralatan militer Iran. Ilustrasi. WN China jadi buronan FBI diduga suplai senjata buat perang Iran-Israel. Foto: AFP/Yuri Gripas

Jakarta, CNN Indonesia --

Warga negara China bernama Baoxia Liu menjadi buronan Biro Investigasi Federal (FBI) Amerika Serikat, setelah diduga memasok komponen elektronik buatan AS ke Iran.

Kementerian Luar Negeri AS menyatakan Liu, yang juga dikenal sebagai Emily Liu, diduga telah memanfaatkan sejumlah perusahaan di China untuk mengirim komponen elektronik buatan AS ke perusahaan-perusahaan yang terkait dengan Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Komponen elektronik itu diyakini dikirim untuk digunakan dalam produksi kendaraan nirawak Teheran, sistem rudal balistik, dan penggunaan militer lainnya.

"IRGC dan para pendukungnya menghasilkan dan memindahkan jutaan dolar ke seluruh dunia dengan mendirikan dan mengandalkan perusahaan kedok untuk mendapatkan teknologi canggih guna menghindari sanksi dan kontrol perdagangan," demikian pernyataan Kemlu AS dalam rilis pada 19 Maret 2025.

Menurut Kemlu AS, Liu dan sejumlah rekannya telah memberikan informasi palsu kepada perusahaan-perusahaan AS yang mengakibatkan perusahaan Washington mengekspor komponen tersebut ke perusahaan-perusahaan China tanpa tahu bahwa tujuan akhirnya bukan Tiongkok melainkan Iran.

Oleh sebab itu, sejumlah besar produk asal AS telah diekspor dari AS ke perusahaan terkait IRGC, yaitu Shiraz Electronics Industries (SEI), Rayan Roshd Afzar, dan sejumlah afiliasinya.

Kemlu AS percaya bahwa IRGC dan Kementerian Pertahanan dan Logistik Angkatan Bersenjata Iran (MODAFL) memanfaatkan teknologi AS ini untuk mengembangkan dan memproduksi senjata dan sistem persenjataan termasuk kendaraan nirawak, yang kemudian dijual kepada pemerintah dan kelompok di negara-negara sekutu seperti Rusia, Sudan, dan Yaman.

Liu diyakini bertindak bersama-sama dengan Li Yongxin (李永欣) yang juga dikenal sebagai Emma Lee, Yung Yiu Wa (耀華 容) yang juga dikenal sebagai Stephen Yung, dan Zhong Yanlai (鐘硯來) yang juga dikenal sebagai Sydney Chung.

Kementerian Luar Negeri pun menawarkan imbalan hingga US$15 juta (sekitar Rp245 miliar) bagi siapa pun yang memberikan informasi mengenai mereka serta mengenai aksi penyelundupan mereka akan teknologi AS.

(blq/dna)

Read Entire Article
Perlautan | Sumbar | Sekitar Bekasi | |