2 Kejanggalan Kebakaran 7 Apartemen Hong Kong Tewaskan 44 Orang

1 hour ago 1

CNN Indonesia

Kamis, 27 Nov 2025 09:50 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --

Kebakaran menghanguskan tujuh apartemen di Tai Po, Hong Kong pada Rabu (26/11) hingga menewaskan 44 orang dan ratusan lainnya hilang.

Kompleks apartemen itu terdiri dari delapan gedung pencakar langit dengan hampir 2.000 unit. Sebanyak tujuh dari delapan tower apartemen terbakar.

Saat ini tim masih menyelidiki penyebab kebakaran. Tim juga menginvestigasi penyebab api begitu cepat menjalar ke apartemen lain.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut kejanggalan di tujuh apartemen yang terbakar.

1. Polistirena

Direktur Dinas Pemadam Kebakaran, Andy Yeung, mengatakan selama operasi penyelamatan, tim menemukan beberapa lembar papan polistirena yang menutupi jendela di sejumlah apartemen.

"Papan polistirena ini sangat mudah terbakar dan membuat api menyebar dengan sangat cepat," kata Yeung, dikutip CNN.

"Keberadaan papan tersebut tidak biasa, sehingga kami telah menyerahkan temuan ini kepada polisi untuk penyelidikan lebih lanjut," imbuh dia.

2. Perancah bambu

Selain papan polistirena, aparat juga menemukan banyak perancah bambu yang digunakan untuk menutup sebagian sisi bangunan yang tengah direnovasi.

Perancah bambu adalah struktur sementara yang terbuat dari bambu untuk menyangga pekerja dan material selama konstruksi.

Gedung-gedung di kompleks apartemen itu tengah menjalani serangkaian renovasi besar-besaran.

Aparat turut menduga perancah bambu ini menjadi salah satu penyebab kebakaran terparah ini.

Kobaran api pertama kali muncul di perancah bambu yang menyelimuti beberapa blok apartemen tersebut.

Seorang reporter AFP mendengar suara retakan keras, yang kemungkinan berasal dari bambu yang terbakar. Dia juga melihat asap tebal membubung dari gedung-gedung saat api tampak menjulang tinggi.

Sementara itu, otoritas perumahan kota akan memeriksa apakah lapisan pelindung yang digunakan untuk menutupi gedung-gedung selama proses renovasi memiliki ketahanan api yang memadai.

"Kami akan meminta pertanggungjawaban sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku," kata pemimpin Hong Kong, John Lee.

(isa/rds/bac)

Read Entire Article
Perlautan | Sumbar | Sekitar Bekasi | |