6 Warga Korsel Ditahan Korut Dituduh Mata-mata, Terancam Hukuman Mati

1 hour ago 1

Jakarta, CNN Indonesia --

Korea Selatan membenarkan enam warganya ditahan selama bertahun-tahun di Korea Utara atas tuduhan spionase hingga terancam hukuman mati.

Melalui pernyataan pada Kamis (4/12), Kantor kepresidenan Korsel mengatakan enam warganya itu ditangkap pada 2013 dan 2016 dengan tuduhan spionase dan pelanggaran lain.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari enam orang warga Korsel itu, empat di antaranya telah diungkap secara resmi oleh Pyongyang. Korut menuduh mereka melakukan spionase, yang dapat berujung pada hukuman berat, termasuk hukuman mati, di negara otoriter itu.

"Dalam situasi saat ini, ketika dialog dan interaksi antar-Korea telah lama terhenti, penderitaan rakyat kami akibat perpecahan terus berlanjut," tulis pernyataan Korsel.

Pengumuman itu muncul setelah Presiden Korsel Lee Jae Myung tampak tidak mengetahui situasi soal enam warganya itu saat menerima pertanyaan dari media internasional.

"Ini pertama kali saya mendengar hal itu," ujar Lee ketika soal warga Korsel yang ditahan di Utara, pada Rabu (3/12), seperti dikutip AFP.

Lee langsung meminta bantuan kepada penasihat keamanan nasional, Wi Sung-lac, untuk menjawab pernyataan dalam konferensi pers itu.

Wi mengatakan ada kasus warga Korsel yang tidak dapat kembali setelah memasuki Utara dan "kasus-kasus lain yang tidak diketahui."

Pernyataan Lee sebelumnya, menarik perhatian dan menjadi berita utama di media lokal dengan salah satu judul di harian konservatif Chosun Ilbo.

Media itu menyebut Lee "tidak tahu apa-apa," karena kurangnya kesadaraan Lee soal penangkapan itu.

"Itu merupakan gambaran simbolis mengenai bagaimana isu para tahanan Korsel di Korea Utara," tulis harian itu.

Kementerian Unifikasi Korsel, yang menangani hubungan antar-Korea, mengatakan pada Kamis (4/12), terakhir kali mereka menyinggung isu itu kepada Pyongyang adalah pada 2018.

Menurut kementrian, saat itu, pihak Utara mengatakan bahwa "lembaga terkait di dalam negeri sedang meninjau isu ini secara menyeluruh."

Sejak saat itu, Pyongyang tidak memberikan respons atau mengambil tindakan apa pun.

Lee yang memulai menjabat pada Juni lalu telah mengusulkan pembicaraan dengan Pyongyang tanpa prasyarat.

Pendekatan ini berbalik arah dari sikap keras pendahulunya, yang dicopot dari jabatan akibat deklarasi darurat militer yang dinilai sebagai sebuah bencana pada tahun lalu.

(rnp/rds)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Perlautan | Sumbar | Sekitar Bekasi | |