Donald Trump Sebut Tak Ingin Perubahan Rezim di Iran

Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan tidak menginginkan perubahan rezim di Iran. Ia mengaku tidak ingin melihat kekacauan.

"Tidak, jika ada, ada, tetapi tidak, saya tidak menginginkannya. Saya ingin melihat semuanya tenang secepat mungkin," kata Trump kepada wartawan saat diminta mengklarifikasi pernyataannya akhir pekan lalu di mana ia mengutarakan kemungkinan perubahan rezim, di Air Force One, Selasa (24/6), dikutip dari CNN.

"Pergantian rezim membawa kekacauan, dan idealnya kita tidak ingin melihat begitu banyak kekacauan," imbuh Trump.

Trump menyebut masyarakat Iran adalah pedagang dan pebisnis yang sangat baik. Ia pun menyinggung Iran sebagai negara dengan sumber daya minyak berlimpah

"Mereka seharusnya baik-baik saja. Mereka seharusnya mampu membangun kembali dan melakukan pekerjaan dengan baik. Mereka tidak akan pernah memiliki nuklir, tetapi selain itu, mereka seharusnya melakukan pekerjaan yang hebat," ujarnya.

Sebelumnya Trump telah mengemukakan kemungkinan perubahan kepemimpinan di Iran setelah AS menyerang tiga fasilitas nuklir Iran selama akhir pekan.

"Tidaklah benar secara politis untuk menggunakan istilah, 'Pergantian Rezim,' tetapi jika Rezim Iran saat ini tidak mampu MEMBUAT IRAN HEBAT LAGI, mengapa tidak ada pergantian Rezim??? MIGA!!!" tulis Trump di Truth Social pada Minggu (22/6).

Di sisi lain, Trump mengaku berjasa menjadi penengah perdamaian antara Israel dan Iran.

"Baik Israel maupun Iran ingin menghentikan Perang, sama-sama! Merupakan kehormatan besar bagi saya untuk Menghancurkan Semua fasilitas & kemampuan Nuklir, dan kemudian, MENGHENTIKAN PERANG!" katanya dalam unggahan terbaru.

Trump saat ini sudah tiba di Belanda untuk menghadiri pertemuan puncak NATO. Trump akan langsung menuju Den Haag untuk menghadiri jamuan makan malam Raja Belanda.

(fra/cnn/afp/fra)

[Gambas:Video CNN]