CNN Indonesia
Jumat, 27 Jun 2025 18:55 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Militer Israel mengakui telah mengincar dan akan membunuh pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei selama perang antara kedua negara, jika ada kesempatan.
"Jika dia (Khamenei) menjadi incaran kami, kami akan menghabisinya. Militer kami telah banyak melakukan pencarian," kata Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, dikutip AFP.
"Khamenei memahami hal ini, bergerak sangat dalam di bawah tanah, memutus kontak dengan para komandan. Jadi pada akhirnya itu tidak realistis," imbuh Katz.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Katz mengatakan Israel menghentikan upaya pembunuhan Khamenei karena "ada perbedaan" antara sebelum gencatan senjata dan sesudah gencatan senjata.
Selama perang Iran vs Israel berlangsung, Katz pernah mengatakan bahwa Khamenei "tidak boleh lagi dibiarkan hidup". Namun baru-baru ini dia menyarankan Khamenei untuk tetap berada di dalam bunker.
"Dia harus belajar dari mendiang Nasrallah, yang duduk lama di dalam bunker," ujar Katz, merujuk pada mendiang mantan pemimpin Hizbullah Lebanon, Hassan Nasrallah.
Pergerakan Khamenei memang disebut tunduk pada keamanan dan kerahasiaan yang paling ketat di Iran. Dia bahkan tak pernah meninggalkan Iran sejak mengambil alih kekuasaan.
Selama perang 12 hari Iran vs Israel, dampak serangan negara Zionis dan Amerika Serikat terhadap program nuklir Iran menjadi bahan perdebatan.
Intelijen AS memperkirakan serangan mereka menyebabkan program nuklir Iran "mundur beberapa bulan". Sementara Katz dan pejabat Israel-AS menyebut kerusakan itu akan memakan waktu bertahun-tahun bagi Iran untuk memperbaikinya.
(dna)