CNN Indonesia
Selasa, 09 Sep 2025 09:55 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Salah satu kapal yang membawa bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza bersama konvoi armada Global Sumud Flotilla (GSF), diserang pesawat tak berawak di perairan Tunisia, Selasa (9/9).
Dalam rilis resmi GSF, kapal yang membawa panitia pengarah armada itu mengalami kerusakan imbas kebakaran di dek utama dan penyimpanan di bawah dek.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
GSF juga menyatakan akan menyelidiki dugaan serangan drone dan bakal merilis hasilnya sesegera mungkin.
"Tindakan agresi yang bertujuan mengintimidasi dan menggagalkan misi kami tak akan menghalangi kami," demikian menurut GSF, dikutip Reuters.
Mereka lalu menambahkan, "Misi damai kami untuk mematahkan pengepungan di Gaza dalam solidaritas dengan rakyat yang terus berlanjut dengan tekad yang kuat."
Militer Tunisia telah membantah ada serangan drone ke kapal tersebut. Juru bicara Garda Nasional Tunisia mengatakan laporan soal gempuran itu "tak punya dasar kebenaran."
Menurut pemeriksaan awal, militer juga menyatakan ledakan itu berasal dari dalam kapal.
Setelah serangan ini, kapal berlabuh di pelabuhan Sidi Bou Said Tunisia. Orang ramai-ramai memadati pelabuhan tersebut. Beberapa dari mereka meneriakkan dukungan untuk Palestina.
"Bebaskan Palestina," kata saksi mata Reuters.
Armada kapal-kapal GSF merupakan inisiatif internasional yang berupaya mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza. Rombongan kapal ini diikuti delegasi dari 44 negara.
Selama agresi, Israel telah memblokade bantuan kemanusiaan yang masuk ke Palestina di saat warga Gaza mengalami krisis pangan.
Komunitas internasional berusaha tetap mengirim bantuan dengan via udara meski dianggap berisiko dan jalur laut meski tetap berisiko dirudal Israel.
Israel melancarkan agresi ke Palestina sejak Oktober 2023. Sejak saat itu Israel terus menyerang warga Palestina hingga menyebabkan lebih dari 62 ribu orang tewas.
(isa/dna)