Kenapa Trump Ngotot Dunia Akui AS Telah Lenyapkan Pusat Nuklir Iran?

5 hours ago 3

abs | CNN Indonesia

Kamis, 26 Jun 2025 17:50 WIB

Presiden Donald Trump ngotot ingin dunia mengakui bahwa situs nuklir Iran telah dihancurkan Amerika Serikat. Kenapa Donald Trump ngotot dunia akui bahwa AS telag lenyapkan fasilitas nuklir Iran?(Getty Images via AFP/Kevin Dietsch)

Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Donald Trump ngotot ingin dunia mengakui bahwa situs nuklir Iran telah dihancurkan Amerika Serikat.

Militer Iran menyerang tiga situs nuklir Iran, yakni Fordo, Natanz, dan Isfahan, pada Sabtu (21/6). Ketiga situs ini diklaim Washington rusak parah, tetapi dibantah pihak Tehran.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir dari CNN Internasional, ada dua alasan mengapa Trump begitu memaksakan narasinya, sampai rela menyerang pihak-pihak yang meragukan atau mengingkari pernyataannya

Alasan pertama, Trump ingin citra kepemimpinannya sebagai orang nomor satu Amerika Serikat lekat dengan kejayaan. Trump tidak ingin dicap salah dan kalah dalam bertindak.

Kedua, jika serangan Amerika ke situs nuklir Iran disebut gagal, artinya pula negeri Paman Sam ini harus melakukan serangan ulang ke Iran. Serangan ini tentu saja akan membuat situasi rumit.

Kalau sampai Amerika Serikat melakukan serangan lagi secara terbuka ke Iran, akan memicu gerakan militer lebih besar. Perang yang sesungguhnya bisa pecah kapan saja.

Oleh karena itu, saat ini Trump dan para petinggi militernya, gencar membangun narasi serangan ke Iran sukses. Bahkan pihak Iran diminta membuat narasi dukungan ucapan Trump.

Dalam konferensi pers KTT NATO beberapa waktu lalu, Trump dengan besar kepala menyatakan serangan pesawat Amerika itu sebagai upaya yang 'sangat, sangat berhasil'.

"Itu disebut pemusnahan. Tidak ada militer lain di Bumi yang dapat melakukannya," kata Trump dalam jumpa pers tersebut, dilansir dari CNN Internasional, Kamis (26/6).

Sebagai antitesis kegagalan, pihak Trump menyerang media massa. Sejumlah media massa, seperti New York Times dan CNN dianggap membuat narasi kegagalan tanpa dasar.

Sejurus dengan itu, Menteri Pertahanan Pete Hegseth melontarkan kemarahan besar kepada media massa Amerika. Laporan media dinilai hanya mencari keuntungan dari peran Iran vs Israel.

"[Media massa] berusaha mencari cara memutarbalikkan [fakta] demi alasan politik mereka sendiri untuk mencoba menyakiti Presiden [Donald] Trump atau negara kita," kata Hegseth.

Gedung Putih juga membuat pernyataan bahwa situs nuklir Iran mengalami kerusakan sistem setelah serangan Iran. Ini semua dilakukan untuk meyakinkan dunia bahwa Trump sangat kuat.

(bac)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Perlautan | Sumbar | Sekitar Bekasi | |