Polisi Peru Ungkap Tersangka Penembak Staf KBRI Lima Anggota Gangster

2 hours ago 3

CNN Indonesia

Senin, 15 Sep 2025 17:54 WIB

Polisi Peru ungkap 5 tersangka yang ditangkap terkait penembakan staf KBRI Lima, diduga anggota geng kriminal "Los Maleantes del Cono". Polisi Peru menyatakan lima tersangka yang telah ditangkap terkait penembakan staf Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Lima, Zetro Leonardo Purba, diduga merupakan anggota geng kriminal "Los Maleantes del Cono". Ilustrasi. (Foto: REUTERS/STRINGER)

Jakarta, CNN Indonesia --

Polisi Peru menyatakan lima tersangka yang telah ditangkap terkait penembakan staf Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Lima, Zetro Leonardo Purba, diduga merupakan anggota geng kriminal "Los Maleantes del Cono".

Media Peru Panamericana melaporkan kelima tersangka ditangkap dalam operasi penggerebekan Divisi Investigasi Perampokan Kepolisian Nasional Peru pada 9 September lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penggerebekan itu dilakukan di rumah dan hostel di San Martín de Porres. Kelima tersangka sendiri masing-masing merupakan tiga warga negara Venezuela dan dua warga negara Kuba.

Los Maleantes del Cono merupakan kelompok kriminal yang dikenal melakukan pemerasan dan pembunuhan kontrak. Kelompok ini beroperasi di Lima Norte, Peru.

Salah satu tersangka yang ditangkap diidentifikasi sebagai Jhaiker Antonio Echenagusía alias 'Malaco'. Pemuda 23 tahun itu mengaku terlibat dalam insiden penembakan, yakni berperan sebagai pengantar penembak ke lokasi peristiwa.

Tugas itu dia lakukan menggunakan sepeda motor yang saat ini telah disita pihak kepolisian. Malaco mengaku menerima imbalan sebesar 300 sol untuk peran tersebut.

Dalam penggerebekan ini, polisi juga menemukan dan mengamankan sejumlah besar bahan peledak, termasuk sebuah pistol semi-otomatis Taurus kaliber 3,80 dengan nomor seri yang masih utuh.

Kepala Divisi Investigasi Perampokan Kolonel Juan Carlos Montúfar menyatakan hasil analisis balistik mengonfirmasi bahwa senjata yang sama digunakan dalam penembakan mendiang Zetro.

"Perbandingan antara peluru yang ditemukan di tubuh korban dan selongsong peluru yang diamankan di tempat kejadian perkara menghasilkan hasil positif. Lebih lanjut, telah diidentifikasi bahwa senjata tersebut dapat dikaitkan dengan kasus-kasus lain yang terjadi sejak tahun 2019," ucapnya.

Zetro meninggal dunia setelah ditembak beberapa kali oleh orang tak dikenal saat sedang bersepeda di depan apartemennya di Kota Lince pada 1 September.

Kepolisian Nasional Peru menyatakan Zetro ditembak oleh pembunuh bayaran.

Menteri Dalam Negeri Peru Carlos Malaver juga menyatakan insiden ini merupakan percobaan pembunuhan oleh pembunuh bayaran. Ia menyebut tak ada barang Zetro yang dicuri karena pelaku menunggunya untuk melepaskan tembakan langsung ke kepalanya.

Zetro merupakan Penata Kanselerai Muda di KBRI Lima yang bertugas di Peru lima bulan lalu. Kemlu RI telah mengirim nota diplomatik kepada Kemlu Peru agar kasus ini diselidiki hingga tuntas.

Presiden Peru Dina Boluarte sementara itu telah menyampaikan permintaan maaf kepada Presiden RI Prabowo Subianto buntut insiden ini.

(blq/rds)

Read Entire Article
Perlautan | Sumbar | Sekitar Bekasi | |