Jakarta, CNN Indonesia --
Pemimpin geng bersenjata anti-Hamas, Yasser Abu Shahab, dilaporkan tewas di Jalur Gaza, Palestina.
Kelompoknya, Popular Forces (Pasukan Rakyat Gaza), mengonfirmasi kabar tersebut pada Kamis (4/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam sebuah pernyataan, Pasukan Rakyat Gaza menyatakan Abu Shahab tewas akibat luka tembak saat menengahi pertengkaran keluarga. Mereka menepis rumor bahwa sang bos meninggal karena dibunuh milisi Hamas.
Dua sumber Israel mengatakan pihaknya sempat berupaya melarikan Abu Shahab ke rumah sakit sebelum ia meninggal. Namun, nyawanya tak tertolong.
Abu Shahab merupakan pemimpin kelompok bersenjata di Gaza yang didukung oleh Israel. Kelompoknya termasuk di antara geng yang dibekingi Negeri Zionis dan merupakan musuh Hamas.
Siapa itu Pasukan Rakyat Gaza?
Pasukan Rakyat Gaza merupakan kelompok bersenjata bentukan Yasser Abu Shahab yang didirikan pada 2023.
Abu Shahab mendirikan kelompok ini setelah melarikan diri dari penjara karena dibom Israel pada Oktober 2023.
Abu Shahab sebelumnya ditangkap Hamas pada 2015 atas tuduhan perdagangan narkoba. Ia dijatuhi hukuman 25 tahun penjara di Asda, yang terletak di Khan Younis.
Dilansir dari Middle East Eye, sejak pelariannya, Abu Shahab mengumpulkan Pasukan Rakyat Gaza di perbatasan Kerem Shalom, yang menghubungkan Gaza, Israel, dan Mesir. Ia berhasil merekrut beberapa ratus orang dan menguasai wilayah di sekitarnya.
Sebuah memo PBB yang bocor menggambarkan markas Pasukan Rakyat Gaza bak "kompleks militer" dengan area yang "dibatasi, dikendalikan, dan diawasi" oleh pasukan Israel.
Menurut peneliti di Dewan Eropa untuk Hubungan Luar Negeri, Muhammad Shehada, kelompok Abu Shahab terlibat dalam beberapa kegiatan. Kegiatan itu di antaranya menjarah bantuan PBB, melalukan misi pengintaian untuk Israel, serta bertindak sebagai milisi proksi untuk Israel di wilayah-wilayah yang telah dikosongkan penduduknya.
Kelompok ini juga dituduh bekerja sama dengan Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF), badan bantuan di Gaza yang banyak menuai kontroversi karena tak becus mendistribusikan bantuan.
Saat bantuan kemanusiaan Gaza mulai masuk, beberapa pengemudi truk menuduh pasukan Abu Shahab mencegat pengiriman bantuan dan memaksa membongkar barang.
Pasukan Rakyat Gaza pertama muncul di Gaza saat Israel menyerang Rafah pada Mei 2024. Kelompok ini kemudian memperluas cengkramannya di wilayah Nasr, Rafah timur, serta Khan Younis.
Abu Shahab diyakini menjadi sosok yang diandalkan Israel untuk melemahkan kekuasaan Hamas di Gaza. Kelompoknya telah dibidik Israel untuk mengamankan rekonstruksi Gaza di bawah kesepakatan gencatan senjata.
(blq/rds)

1 hour ago
3














































