Presiden Peru Minta Maaf ke Prabowo Buntut Pembunuhan Staf KBRI Lima

3 hours ago 2

CNN Indonesia

Jumat, 05 Sep 2025 08:25 WIB

Presiden Peru Dina Boluarte meminta maaf kepada Presiden Prabowo Subianto buntut insiden pembunuhan staf Kedutaan Besar RI (KBRI) di Lima, Zetro Leonardo Purba. Presiden Peru Dina Boluarte meminta maaf kepada Presiden Prabowo Subianto buntut insiden pembunuhan staf Kedutaan Besar RI (KBRI) di Lima, Zetro Leonardo Purba. (REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana)

Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Peru Dina Boluarte meminta maaf kepada Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto buntut insiden pembunuhan staf Kedutaan Besar RI (KBRI) di Lima, Zetro Leonardo Purba.

Menteri Luar Negeri Peru Elmer Schialer mengatakan Boluarte telah menelepon langsung Prabowo untuk menyampaikan permintaan maaf tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Presiden juga meyakinkan Presiden Indonesia bahwa seluruh sumber daya sedang dikerahkan untuk melakukan investigasi secara menyeluruh, cepat, dan efisien serta untuk mengidentifikasi dalang dan pelaku insiden berdarah ini," kata Schialer seperti dikutip Panamericana, Kamis (4/9).

Schialer juga menyampaikan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Peru akan memulangkan jenazah Zetro dalam beberapa hari mendatang sesuai prosedur hukum yang berlaku. Pemulangan itu juga berlaku bagi istri dan ketiga anak almarhum.

Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Peru Carlos Malaver menyatakan penyelidikan atas insiden ini masih berlangsung. Ia memastikan pihaknya akan "segera" memberikan informasi konkret terkait peristiwa nahas ini.

Zetro meninggal dunia setelah ditembak beberapa kali oleh orang tak dikenal saat sedang bersepeda di depan apartemennya di Kota Lince pada 1 September. Kepolisian Nasional Peru menyatakan Zetro ditembak oleh pembunuh bayaran.

Mendagri Malaver juga menyebut pelaku telah menunggu Zetro untuk melepaskan tembakan ke kepalanya. Tidak ada barang Zetro yang dicuri selama peristiwa tersebut.

Zetro merupakan Penata Kanselerai Muda di KBRI Lima yang bertugas di Peru lima bulan lalu. Kemlu RI telah mengirim nota diplomatik kepada Kemlu Peru agar kasus ini diselidiki hingga tuntas.

Hingga saat ini, pelaku penembakan Zetro masih menjadi buron.

Kasus pembunuhan di Peru belakangan dilaporkan meningkat. Sejak Januari 2025, ada lebih dari 450 pembunuhan yang tercatat di negara itu.

Jumlah pembunuhan oleh pembunuh bayaran juga melonjak signifikan dalam beberapa tahun terakhir, menurut laporan The New York Times.

(blq/end)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Perlautan | Sumbar | Sekitar Bekasi | |