Respons Qatar usai Diserang Israel sampai Menlu Nepal Dikeroyok Massa

4 hours ago 4
Daftar Isi

Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah Qatar merespons usai Israel melakukan serangan ke ibu kota Doha untuk menargetkan para petinggi Hamas pada Selasa (9/9).

Sementara itu di tengah aksi demonstrasi gen-Z secara besar-besaran di Nepal awal pekan ini, menteri luar negeri negara itu turut jadi bulan-bulanan massa hingga terluka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut ulasannya dalam Kilas Internasional hari ini, Kamis (11/9).

Kata-kata PM Qatar Usai Israel Bombardir Doha

Perdana Menteri Qatar, Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al-Thani, mengecam serangan Israel ke Ibu Kota Doha pada Selasa (9/9).

"Serangan dan penargetan ini tidak hanya melampaui hukum internasional, tetapi juga standar moral," kata Al Thani, dikutip CNN.

"Kita berbicara tentang negara mediator, yang menyelenggarakan mediasi resmi dan dihadiri oleh delegasi dari negara yang sama yang mengirimkan rudal-rudal ini. Standar moral apa yang dapat diterima untuk hal ini," imbuhnya.

Al-Thani menegaskan Qatar berhak untuk menanggapi serangan Israel yang telah menewaskan seorang pejabat keamanan Qatar dan lima anggota Hamas. Dia menegaskan Doha telah membentuk tim hukum dan akan meninjau insiden tersebut untuk memastikan tindakan semacam itu tidak terulang.

Drone Rusia Masuk Wilayah, Polandia Minta NATO Gelar Rapat Darurat

Perdana Menteri Polandia Donald Tusk menyatakan negaranya meminta NATO menggelar rapat darurat setelah sejumlah drone Rusia melanggar wilayah udaranya.

Tusk menyebut ada 19 pelanggaran wilayah udara yang terdeteksi dalam semalam. Dari jumlah itu, setidaknya tiga drone berhasil ditembak jatuh. Tidak ada korban jiwa dalam insiden yang ia sebut sebagai "aksi Rusia" tersebut.

Adapun pasal 4 NATO memberi hak kepada negara anggota untuk meminta pembahasan darurat bila merasa keamanan, kedaulatan politik, atau wilayah teritorialnya terancam. Dengan mekanisme ini, Polandia resmi meminta aliansi membahas ancaman dari Rusia.

Menlu Nepal Dikeroyok Massa saat Demo Meledak

Menteri Luar Negeri Nepal Arzu Rana Deuba menjadi korban amukan massa setelah demonstrasi besar-besaran generasi muda alias Gen Z di Kathmandu berubah menjadi kerusuhan.

Dalam video yang beredar luas, Arzu terlihat mengusap darah dari wajahnya ketika dikerubungi pengunjuk rasa yang merekam momen itu, sebelum kemudian ditendang dari

Kerusuhan ini pecah setelah unjuk rasa yang dipimpin anak muda Nepal menentang korupsi, nepotisme, dan pemblokiran media sosial berubah menjadi aksi brutal.

Spanduk dengan tulisan "Tutup korupsi, bukan media sosial", "Unban social media", hingga "Youths against corruption" memenuhi jalanan ibu kota, sementara media sosial dibanjiri tagar #NepoKid, #NepoBabies, dan #PoliticiansNepoBabyNepal yang menyindir gaya hidup mewah anak-anak politikus.

(tim/dna)

Read Entire Article
Perlautan | Sumbar | Sekitar Bekasi | |