Taiwan Larang Konsumsi Indomie Soto Banjar usai Ada Temuan Pestisida

4 hours ago 1

CNN Indonesia

Kamis, 11 Sep 2025 21:15 WIB

Otoritas Taiwan melaporkan varian mie instan asal Indonesia, Indomie Rasa Soto Banjar Limau Kuit, diduga mengandung residu pestisida etilen oksida. Ilustrasi. Otoritas Taiwan melaporkan varian mie instan asal Indonesia, Indomie Rasa Soto Banjar Limau Kuit, diduga mengandung residu pestisida etilen oksida. (Foto: Chris_KIM/Pixabay)

Jakarta, CNN Indonesia --

Otoritas Taiwan melarang warga mengonsumsi mie instan asal Indonesia, Indomie Rasa Soto Banjar Limau Kuit, setelah menemukan dugaan kandungan residu pestisida etilen oksida dalam produk.

Centre for Food Safety (CFS) Taiwan pada Selasa (9/9) merilis temuan Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) bahwa Indomie varian tersebut diduga mengandung etilen oksida yang tak sesuai dengan standar Taiwan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Etilen oksida itu terdeteksi pada bungkus bubuk penyedap sebesar 0,1 mg/kg.

Berdasarkan standar Taiwan, etilen oksida tidak boleh ada pada makanan dan tidak boleh melebihi 0,1 mg/kg pada produk yang diperbolehkan.

"Hal ini tidak sesuai dengan Pasal 15 Undang-Undang Keamanan Pangan dan Sanitasi," demikian pernyataan FDA Taiwan.

FDA dalam laporannya menyampaikan varian Indomie yang terdeteksi ini akan dikembalikan atau dimusnahkan sesuai dengan aturan yang berlaku.

Inspeksi FDA ini sendiri dilakukan sejak FDA menerima aduan pada 6 Agustus 2025 lalu.

Menyusul temuan FDA, CFS menyatakan pihaknya saat ini tengah menyelidiki seluruh varian terkait.

CFS juga memeriksa apakah produk yang terdeteksi etilen oksida telah diimpor ke Hong Kong. CFS mengaku telah menghubungi otoritas terkait untuk informasi lebih lanjut.

Lebih dari itu, CFS menyatakan seluruh varian Soto Banjar Limau Kuit tak boleh dikonsumsi, baik yang diperoleh dari Taiwan maupun dari luar Taiwan.

"Konsumen harus membuang produk tersebut dan tidak mengonsumsinya. CFS akan tetap waspada dan memonitor perkembangan baru apa pun serta akan mengambil tindakan tepat yang diperlukan," demikian keterangan CFS.

CNN Indonesia sudah menghubungi Direktur Indofood Fransiscus Welirang terkait dengan masalah tersebut, namun belum ada respons terkait hal itu.

Etilen oksida adalah zat kimia yang biasa dipakai sebagai bahan baku produk industri. Biasanya, zat ini ditemukan di produk seperti pelarut, perekat, deterjen, hingga alat-alat kesehatan.

Etilen oksida termasuk dalam golongan Bahan Bahaya Beracun (B3). Manusia yang terpapar etilen oksida dapat mengalami iritasi kulit, mual, muntah, bahkan kerusakan pada otak dan sistem saraf jika terpapar dalam jangka panjang.

Etilen oksida juga termasuk karsinogenik. Artinya, zat ini bisa memicu pertumbuhan kanker, terutama kanker limfoma dan kanker payudara.

(blq/rds)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Perlautan | Sumbar | Sekitar Bekasi | |