CNN Indonesia
Senin, 08 Sep 2025 11:23 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Kereta gantung di Portugal, Gloria, mengalami kecelakaan pada pekan lalu hingga menewaskan 16 orang. Pihak berwenang lalu merilis temuan dari penyelidikan awal.
Kantor Investigasi Kecelakaan Udara dan Kereta Api Portugal (GPIAAF) merilis temuan awal pada Sabtu (6/9). Menurut laporan tersebut insiden terjadi karena kabel penghubung dua gerbong kereta "terputus" sebelum kecelakaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, menurut mereka kondisi kabel yang terhubung dan putus itu "tak terlihat jelas." Kondisi ini, membuat kereta di ujung jalan menambah kecepatan saat menuruni lereng dan tergelincir.
"Tabrakan pertama terjadi dengan kecepatan sekitar 60 km/jam, semua peristiwa ini terjadi dalam rentang waktu kurang dari 50 detik," demikian laporan GPIAAF, dikutip CNN.
Kereta gantung menggunakan sistem katrol penyeimbang sehingga saat satu gerbong kereta gantung turun, gerbong lain bisa naik.
Kedua gerbong Glória baru menempuh jarak sekitar enam meter ketika "tiba-tiba kehilangan gaya keseimbangan yang disediakan kabel penghubung."
Temuan kabel terputus baru terlihat dari gerbong atas yang memulai perjalanan di puncak Calcada da Gloria. Dalam foto di laporan itu menunjukkan kabel besar terkelupas di tanah.
Ketika kabel putus, laporan tersebut menyatakan juru rem kabin atas segera mengaktifkan rem pneumatik dan rem tangan untuk menghentikan pergerakan. Namun, tindakan ini tak berhasil.
"Dan kabin terus melaju menuruni lereng," lanjut mereka.
Dalam konfigurasinya saat ini, rem udara dan rem manual kereta tak punya kapasitas cukup untuk menghentikan kabin yang sedang bergerak tanpa keseimbangan massa kosong yang dilakukan bersama dengan kabel penghubung.
Dalam laporan itu, GPIAAF menekankan perlu penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab kecelakaan secara komprehensif. Sejauh ini, mereka belum bisa mengeluarkan kesimpulan dari investigasi awal.
Kereta gantung Portugal mengalami kecelakaan pada 3 September. Korban tewas mencakup warga Portugal dan warga negara asing seperti Inggris dan Korea Selatan.
Menanggapi insiden ini, pemerintah mengumumkan 4 September sebagai hari berkabung nasional.
(isa/dna)