CNN Indonesia
Sabtu, 28 Jun 2025 14:55 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Ratusan pengunjuk rasa berkumpul di ibu kota Thailand, Bangkok, pada Sabtu (28/6), menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Paetongtarn Shinawatra.
Reuters melaporkan unjuk rasa itu merupakan yang terbesar di Thailand sejak partai Paetongtarn, Pheu Thai, berkuasa pada 2023.
Para demonstran mengibarkan bendera di samping Monumen Kemenangan, sebuah tugu peringatan perang di persimpangan Bangkok. Demonstrasi itu dipimpin oleh United Force of the Land, koalisi aktivis yang telah berunjuk rasa melawan pemerintah yang didukung keluarga Shinawatra selama dua dekade terakhir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meskipun tidak secara langsung menjatuhkan pemerintah, protes yang dilakukan United Force of the Land di masa lalu berhasil meningkatkan tekanan di publik yang berujung pada intervensi yudisial dan kudeta militer pada 2006 dan 2014.
Pemerintahan Paetongtarn belakangan di ujung tanduk setelah percakapannya dengan eks PM Kamboja Hun Sen bocor ke publik. Dalam percakapan itu, ia terdengar mendiskreditkan militer Thailand, yang memiliki pengaruh signifikan serta pernah punya sejarah buruk dengan keluarga Shinawatra.
Paetongtarn telah meminta maaf atas ucapannya di telepon tersebut.
Percakapan itu sendiri membuat koalisinya terkikis karena Partai konservatif Bhumjaithai selaku mitra terbesar kedua Pheu Thai memutuskan keluar pekan lalu. Partai Bhumjaithai menarik dukungannya dengan alasan risiko hilangnya kedaulatan dan integritas Thailand buntut percakapan bocor itu.
Saat ini, Paetongtarn terancam menghadapi mosi tidak percaya menjelang dimulainya kembali sidang parlemen pekan depan.
Ia juga tengah menghadapi pengawasan hukum setelah sekelompok senator mengajukan petisi ke Mahkamah Konstitusi dan badan antikorupsi untuk menyelidiki perilakunya imbas panggilan telepon dengan Hun Sen.
Keputusan dari dua badan ini dapat mengakibatkan Paetongtarn dicopot dari jabatannya.
Paetongtarn sementara itu sudah memberikan tanggapan mengenai protes terhadapnya pada Sabtu ini. Ia mengaku tak khawatir dengan unjuk rasa tersebut, sambil menyatakan bahwa dirinya telah menginstruksikan pihak berwenang untuk memastikan demonstrasi berlangsung damai.
"Ini adalah hak rakyat dan saya tidak akan melakukan balasan," ujarnya.
(blq/mik)