CNN Indonesia
Minggu, 23 Nov 2025 06:25 WIB
Mantan juru bicara militer Angkata Darat Israel, Daniel Hagari menyebut negaranya harus mulai menyusun strategi propaganda di media sosial. (heathertruett/Pixabay).
Jakarta, CNN Indonesia --
Mantan juru bicara militer Angkatan Darat Israel, Daniel Hagari menyebut negaranya harus mulai menyusun strategi propaganda di media sosial.
Menurut Hagari, Israel kini telah kalah dalam perang media sosial. Padahal, kata dia, ruang daring sebagai arena paling berbahaya dan bisa membentuk opini publik global, terutama bagi generasi muda.
Dalam pidatonya di konferensi tahunan Federasi Yahudi Amerika Utara di Washington, DC, Hagari mendesak pembentukan divisi intelijen siber elit Israel. Menurut dia, Israel kini harus berperang dalam pertempuran gambar, video, dan statistik-bukan teks panjang lebar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari Middle East Monitor, Sabtu (22/11), Hagari mengusulkan pembentukan unit yang mampu memantau konten anti-Israel di berbagai platform, secara real time dalam berbagai bahasa. Pemerintah Israel kata dia, juga perlu menyiapkan pesan dan respons cepat kepada pemerintah dan media.
Dia juga menyerukan pembuatan identitas daring palsu secara sistematis, jaringan bot otomatis, dan penggunaan blogger tidak resmi-"sebaiknya sebagian besar perempuan muda"-untuk membentuk persepsi global.
Ia memperingatkan, fase penentu pertempuran ini akan diketahui hasilnya satu dekade dari sekarang. Terutama saat para mahasiswa yang menggunakan perangkat kecerdasan buatan mencari informasi tentang peristiwa 7 Oktober dan menemukan "dua narasi yang sepenuhnya kontradiktif."
Hagari, mantan perwira angkatan laut yang bertugas dalam peran militer sensitif, menjadi juru bicara militer tertinggi Israel pada 2023 sebelum diberhentikan dari jabatannya awal tahun ini.
(thr/agt)

11 hours ago
7
















































