CNN Indonesia
Kamis, 10 Jul 2025 12:30 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Perdana Menteri Israel pernah harus diminta menunggu hingga 30 menit untuk bertemu dengan salah satu Presiden Republik Indonesia.
Presiden Kedua Indonesia Soeharto pernah bertemu dengan perdana menteri Israel Yitzhak Rabin pada 1995.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun itu bukan pertemuan yang diagendakan, tapi karena PM Israel sangat ingin bertemu Presiden Soeharto kala itu.
Peristiwa itu terjadi pada 22 Oktober 1995 saat Presiden Soeharto menghadiri sidang Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat. Soeharto hadir sebagai wakil ketua Organisasi Konferensi Islam (OKI). Soeharto dan rombongan menginap di Hotel Waldorf Towers lantai 41.
Mengetahui ada Presiden Soeharto di sana, Perdana Menteri Israel Yitzhak Rabin berinisiatif untuk bertemu secara informal alias tidak terjadwal. Maklum, kala itu posisi Indonesia cukup berpengaruh di Timur Tengah, apalagi dengan jabatan wakil ketua OKI.
Menteri Sekretaris Negara Moerdiono menjelaskan, pertemuan itu hanya membahas soal Timur Tengah.
"Memang berlangsung pertemuan antara Presiden dengan PM Israel Yitzak Rabin. Pertemuan ini adalah atas keinginan PM Israel dan kalau boleh saya katakan itu sedikit mendadak ," kata Mensesneg Moerdiono ketika ditanya wartawan di lantai 21, Waldorf Towers dikutip dari Dikutip Buku "Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita", Buku XVII (1995), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, halaman 297-299.
Disuruh Tunggu 30 Menit
Jadwal semula pertemuan dimulai pukul 18.00 waktu setempat, tapi Rabin sudah berada di hotel 15 menit sebelumnya.
Mau tidak mau Rabin harus menunggu selama 30 menit lagi karena Presiden Soeharto masih menerima Presiden Sri Lanka. Pada saat memasuki lift untuk menuju lantai 41, sempat terjadi insiden antara pengawal Rabin, yang berjumlah empat orang termasuk Kepala Mossad, dengan salah seorang pengawal Presiden Soeharto.
Bersambung ke halaman berikutnya...