Pelaku Penembakan Massal di Universitas Brown Tewas Bunuh Diri

3 hours ago 3

Jakarta, CNN Indonesia --

Pelaku penembakan massal di Universitas Brown di Providence, Rhode Island, Amerika Serikat ditemukan tewas bunuh diri di Salem, New Hampshire.

Kepala Kepolisian Providence Oscar Perez dan Jaksa Agung Rhode Island Peter Neronha, mengatakan pada Kamis (18/12), pelaku bernama Claudio Neves Valente bunuh diri dan melakukan aksi penembakan sendirian, dilansir The Straits Times.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, Agen khusus FBI, Ted Docks, yang bertanggung jawab atas kantor Boston, mengatakan tubuh pelaku ditemukan di sebuah tempat penyimpanan (storage) di Salem, New Hampshire.

Storage itu merupakan tempat para petugas penegak hukum berdatangan pada malam Kamis (18/12). Salem terletak sekitar 30 km di sebelah utara pusat kota Boston.

Valenta dilaporkan menyewa tempat menyewa itu untuk menyimpan tubuh sendiri.

Pihak berwenang Boston berhasil menemukan Valenta usai mendapat informasi dari seorang yang ribut dengan Valente di kamar mandi kampus. DIa lalu mengantar polisi ke mobil yang disewa pelaku dari agen di Massachusetts.

Di sana, polisi berhasil mendapatkan rekaman CCTV toko. Dalam video terlihat Valente mengenakan pakaian sama dengan rekaman penembakan di Universitas Brown, dan menemukan namanya dalam perjanjian sewa.

Hingga kini, petugas masih belum mengetahui motif pelaku.

"Saya rasa kita tidak tahu mengapa sekarang, atau mengapa Brown, atau mengapa para siswa ini, mengapa kelas ini," ujar Neronha.

Jaksa AS, Leah Foley, di Boston mengatakan Valente merupakan warga negara Portugal bernama Claudio Neves Valente. Ia pernah berkuliah di Universitas Brown lebih dari dua dekade lalu.

Menurut para pejabat, dia merupakan seorang mahasiswa doktoral di bidang fisika yang mengenal gedung penembakan itu terjadi.

Ia juga diduga membunuh seorang Profesor Institut Teknologi Massachusetts (MIT) dua hari setelah kerusuhan di Brown.

Foley juga mengatakan penyidik yakin Valente "membunuh profesor MIT Nuno Loureiro" pada Senin.

Ia mengatakan jaksa penuntut memiliki bukti cukup untuk menghubungkannya dengan kejahatan itu.

Begitu para penyelidik memahami motif Valente, informasi itu akan dibagikan kepada publik.

Sementara itu, seorang pejabat di Providence mengatakan Valente dan Profesor Loureiro kuliah di universitas yang sama di ibu kota Portugal, Lisbon.

(rnp/bac)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Perlautan | Sumbar | Sekitar Bekasi | |