Rencana Gila Netanyahu Kuasai Rafah di Gaza, Usir Warga Palestina

4 hours ago 4

CNN Indonesia

Rabu, 09 Jul 2025 18:35 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ngebet ingin menguasai Rafah di Jalur Gaza dan memiliki rencana gila yang merugikan warga Palestina.

Keinginan itu pula yang membuat negosiasi gencatan senjata terhambat. Presiden Amerika Serikat Donald Trump sampai-sampai memberikan tekanan ekstrem ke Netanyahu untuk segera menyetujuinya.

Sejak agresi, Israel mengontrol hampir seluruh perbatasan Rafah termasuk keluar-masuk bantuan kemanusiaan. Kendali ketat ini yang menyebabkan warga Palestina mengalami krisis pangan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam negosiasi gencatan, Hamas ingin seluruh pasukan Israel angkat kaki dari Palestina. Namun, Israel mau penarikan pasukan dilakukan secara perlahan dan tampak tetap ingin mengendalikan Palestina.

Lalu, apa yang membuat Netanyahu ingin kembali menguasai Rafah?

Netanyahu menginginkan wilayah itu supaya Israel bisa mengendalikan siapa saja yang bisa keluar-masuk ke Palestina.

Dalam laporan Al Jazeera, mengutip menteri pertahanan Israel, pemerintahan Netanyahu berencana membangun kota tenda untuk memusatkan penduduk, mengendalikan siapa yang masuk, tak mengizinkan siapa pun keluar, dan kemudian mengusir penduduk keluar dari Gaza demi melaksanakan usulan Trump.

Pengusiran warga Gaza dilakukan untuk mengurangi populasi di sana dan Israel bisa mengambil alih wilayah tersebut.

Putaran negosiasi gencatan senjata Israel-Hamas berlangsung alot. Hingga kini, belum ada titik temu di antara keduanya.

Israel dan Hamas sempat gencatan senjata tetapi cuma sementara. Meski gencatan, pasukan Zionis tetap meluncurkan serangan ke Palestina.

Israel melancarkan agresi ke Palestina pada Oktober 2023. Imbas kekerasan itu, lebih dari 56.000 warga meninggal dan jutaan orang terpaksa mengungsi.

(isa/dna)

Read Entire Article
Perlautan | Sumbar | Sekitar Bekasi | |