7 hours ago
3
Jakarta, CNN Indonesia --
Militer Taiwan memamerkan kemampuan tempur tank Abrams M1A2T buatan Amerika Serikat dalam latihan militer Han Kuang pada Kamis (11/7), di tengah meningkatnya ketegangan dengan China.
Latihan penembakan langsung ini menjadi debut resmi tank Abrams, yang disebut-sebut sebagai tank paling kuat di dunia, setelah lebih dari enam bulan menjalani integrasi dan pelatihan.
Pemimpin Taiwan, William Lai Ching-te, turut menyaksikan langsung manuver ini di pusat pelatihan tank terbaru di Hsinchu, Taiwan utara. Ia memuji kinerja awak tank dan kemampuan tempur sistem persenjataan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tank-tank ini membuktikan reputasinya sebagai yang paling kuat di dunia," kata Lai.
Ia mengatakan Abrams akan memainkan peran penting dalam strategi pertahanan Taiwan yang terus berkembang, bersama dengan teknologi drone dan taktik modern lainnya.
Tank-tank Abrams ini merupakan bagian dari paket pembelian senjata Taiwan senilai NT$405 miliar (setara US$13,9 miliar) dari Amerika Serikat.
Secara total, Taiwan akan menerima 108 unit M1A2T, yang merupakan varian khusus berbasis M1A2 SEPv3 milik Angkatan Darat AS.
Sebanyak 38 unit tank telah tiba pada Desember lalu. Sebanyak 42 lainnya dijadwalkan dikirim tahun ini, dan 28 sisanya akan diterima tahun depan.
Meskipun belum secara resmi dimasukkan ke dalam satuan tempur dan tidak termasuk dalam skenario utama Han Kuang tahun ini, empat unit Abrams tetap dikerahkan untuk uji coba tembakan langsung pada hari kedua dari total sepuluh hari latihan militer yang berlangsung 24 jam penuh tersebut.
Menurut komando Angkatan Darat Taiwan, semua 19 peluru yang ditembakkan dari meriam 120mm smoothbore tank tersebut mengenai sasaran.
Meriam ini mampu menembus baja setebal 850mm dan menyerang target dari jarak hingga 4.000 meter, baik dari posisi diam maupun bergerak.
"Tank M1A2T dilengkapi meriam smoothbore 120mm, mesin berkekuatan 1.500 tenaga kuda, dan lapisan baja komposit dengan pelindung samping untuk melindungi sistem penggerak, awak, dan amunisi," ujar Kapten Cheng Yu-chun, yang sebelumnya pernah menjalani pelatihan bersama Angkatan Darat AS.
Cheng menegaskan bahwa dibandingkan dengan tank M60A3 dan CM11, M1A2T adalah "lompatan besar" dalam hal daya tembak, mobilitas, dan perlindungan.
Komandan Brigade Lapis Baja ke-584, Mayor Jenderal Chou Kuang-i, juga menyoroti sistem "hunter-killer" canggih yang dimiliki Abrams.
"Sistem ini memungkinkan penembak mengunci sasaran sementara komandan menggunakan thermal sight independen untuk mencari target berikutnya," jelas Chou.
"Hal ini secara signifikan meningkatkan efisiensi serangan dan kesadaran situasional dibandingkan tank generasi sebelumnya."
Selain Abrams, militer Taiwan juga memamerkan kendaraan pemulihan lapis baja M88A2 dan truk pengangkut berat M1070 yang dikirim bersamaan untuk mendukung logistik.
M88A2 memiliki daya tarik dan pemulihan yang lebih kuat dibandingkan versi sebelumnya, M88A1, dan dirakit untuk mendukung platform lapis baja generasi terbaru.
Kementerian Pertahanan Taiwan menyatakan bahwa seluruh armada Abrams nantinya akan ditempatkan di Korps Angkatan Darat ke-6 yang bertugas mempertahankan wilayah Taiwan utara.
Beijing terus menyatakan bahwa Taiwan adalah bagian dari wilayah China yang harus dipersatukan kembali, termasuk dengan kekuatan militer jika diperlukan.
Aktivitas militer China di sekitar Taiwan meningkat sejak William Lai dilantik sebagai pemimpin tahun lalu.
Lai memicu kemarahan Beijing setelah menyebut China sebagai "kekuatan asing yang bermusuhan" Ia juga menegaskan bahwa kedua sisi Selat Taiwan "tidak saling berada dalam hubungan subordinasi".
(zdm/dna)
