Jakarta, CNN Indonesia --
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali memicu kontroversi baru dengan mengusulkan hukuman mati bagi sejumlah anggota Kongres Partai Demokrat yang menyerukan agar militer menolak perintah ilegal dari presiden.
Trump menuding para legislator itu sebagai pengkhianat, serta menuduh mereka melakukan penghasutan.
"Ini sangat buruk dan berbahaya bagi negara kita. Perkataan mereka tidak boleh dibiarkan. Perilaku menghasut dari para pengkhianat! Kunci mereka?" tulis Trump di akun Truth Social, Kamis (21/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam unggahan berikutnya, Trump menyinggung soal ancaman hukuman mati bagi para penghasut.
"Perilaku menghasut, dapat dihukum mati!" imbuh Trump.
Untuk menegaskan ancaman hukuman mati, Trump sampai mengunggah ulang komentar netizen agar para politisi Demokrat itu dihukum gantung, sembari mengklaim Presiden pertama AS George Washington akan mengambil tindakan serupa.
Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt kemudian meredam pernyataan Trump, dengan menyebut kepala negara tidak bermaksud benar-benar mengeksekusi mati para anggota kongres. Meski demikian, Leavitt tetap menyalahkan para politisi Demokrat.
"Mengapa kalian tidak membahas apa yang dilakukan anggota kongres ini untuk mendorong dan menghasut kekerasan?" ujarnya dikutip AFP, Jumat (21/11).
Di sisi lain, Partai Demokrat menanggapi dengan keras ancaman Trump.
"Trump baru saja menyerukan kematian pejabat terpilih dari Partai Demokrat. Benar-benar keji," tulis akun resmi partai tersebut di X.
Para legislator yang disasar Trump menegaskan tidak gentar. Mereka menyebut diri sebagai veteran dan profesional keamanan nasional, yang telah bersumpah membela Konstitusi AS.
"Sumpah itu berlaku seumur hidup. Tidak ada ancaman, intimidasi, atau seruan kekerasan yang akan menghalangi kami," ujar mereka.
Ada enam politisi Demokrat yang bikin Trump mencak-mencak sampai melontarkan soal hukuman mati. Semuanya berlatar belakang militer atau intelijen.
Di antara enam orang itu, ada Senator Mark Kelly, seorang mantan anggota Angkatan Laut dan astronot NASA. Ada pula Senator Elissa Slotkin, yang merupakan eks agen CIA yang bertugas di Irak.
Dalam video yang diunggah di platform X, kedua politisi itu mengatakan militer dapat menolak perintah yang dinilai ilegal. Mereka menuduh Trump memperhadapkan aparat militer dan intelijen dengan warga Amerika sendiri.
Namun, kedua politisi itu tak merinci 'perintah ilegal' mana yang dibuat Trump.
Sebelumnya, Trump berkali-kali mengerahkan pasukan Garda Nasional ke sejumlah kota di AS, sebagian besar tanpa persetujuan pejabat lokal. Dalih Trump adalah meredam kerusuhan.
Lalu, Trump juga memerintahkan serangkaian serangan terhadap kapal yang diduga menyelundupkan narkoba di Karibia dan Pasifik timur. Serangan ini menewaskan lebih dari 80 orang dan dinilai ilegal oleh para ahli.
Ini bukan pertama kali Trump pernah melontarkan ancaman mati. Pada 2023, ia mengeluarkan pernyataan serupa terhadap mantan Ketua Gabungan Kepala Staf AS Mark Milley.
Saat itu, Milley mengaku menghubungi pejabat militer China setelah kerusuhan Capitol pada 2021 untuk mencegah eskalasi, dan Trump menilai tindakan itu layak dihukum mati.
(pta)

8 hours ago
6
















































