CNN Indonesia
Jumat, 04 Jul 2025 18:30 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Sebanyak 14 menteri sayap kanan Israel mendesak Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk segera mencaplok Tepi Barat, Palestina.
Permintaan itu tertuang dalam surat yang ditujukan ke Netanyahu pada Rabu (2/7) dan dirilis Menteri Keuangan Bezalel Smotrich di X.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"[Kami meminta] pemerintah menerapkan kedaulatan atas Yudea dan Samaria (sebutan untuk Tepi Barat) sebelum akhir musim panas Knesset," demikian surat tersebut, dikutip Anadolu Agency.
Surat tersebut ditandatangani menteri pertahanan, ekonomi, pertanian, energi, komunikasi, transportasi, kehakiman, pariwisata, inovasi, kebudayaan, urusan diaspora, pendidikan, kesetaraan sosial, kerja sama regional, dan Ketua Knesset Amir Ohana.
Sesi parlemen di musim ini akan berakhir pada 27 Juli mendatang. Para menteri, dalam surat tersebut, menilai dukungan Amerika Serikat saat ini menjadi momen tepat bagi pemerintah "mengambil langkah sekarang."
Surat itu juga mewanti-wanti bahwa mengakui blok permukiman sembari mendirikan negara Palestina merupakan ancaman eksistensial bagi Israel.
Otoritas Palestina secara konsisten menegaskan Tepi Barat bagian integral dari negara Palestina masa depan. Mereka juga memperingatkan setiap aneksasi wilayah yang diduduki Israel akan merusak solusi dua negara.
Israel telah menduduki Tepi Barat sejak Perang Timur Tengah 1967. Mereka kemudian mempercepat aktivitas permukiman di wilayah itu, terutama sejak melancarkan agresi brutal ke Jalur Gaza pada Oktober 2023.
Padahal, selama ini komunitas internasional menganggap permukiman Israel di Tepi Barat merupakan tindakan ilegal. Mahkamah Internasional (ICJ) juga telah menyatakan pendudukan Israel atas wilayah Palestina ilegal. Mereka juga menyerukan evakuasi semua pemukiman di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.
(isa/rds)